GOD BLESS, konser Damai Indonesiaku, Boyolali 31 Desember 2016

Sekitar bulan Oktober 2016 saya terpaksa harus re-schedule perjalanan bersama keluarga ke Jawa dan Bali gara-gara dapat berita dari mas Djoko Priyambodo (huma,GBCI Temanggung) tentang show God Bless pada malam tahun baru di Boyolali. Meski belum ada info resmi dari pihak manajemen GB tentang jadwal show tersebut tapi saya nekat abaikan perjalanan bersama keluarga besar via darat dengan beli tiket pesawat Solo-Jakarta demi bisa hadir saat show GB. Kebetulan Boyolali adalah kota kelahiran istri saya jadi secara mobilitas tidak ada masalah. Flyer show GB muncul di medsos 2 hari sebelum keberangkatan saya ke Boyolali, hati saya lega karena tidak sia-sia re-schedule perjalanan. Tanggal 27 Desember saya sudah landing di Boyolali dan saat jalan-jalan bersama keluarga terlihat panggung buat God Bless sedang loading. 



Dari Boyolali saya harus ke Purwodadi Grobogan dulu untuk persiapan pernikahan adik saya ke Jakarta. Selama acara keluarga saya terus komunikasi dengan mas Djoko untuk koordinasi di lapangan. Tanggal 31 Desember 2016 sekitar pukul 08.00 saya dikabari kalau rombongan GBCI Temanggung sudah tiba di Boyolali. Tanpa pikir panjang saya tinggalkan keluarga besar yang sedang persiapan berangkat ke Jakarta hari itu juga. Nyetir sendiri saya tancap gas mobil menuju Boyolali untuk berkumpul dengan mas Djoko cs. Dua setengah jam kemudian sampai di Boyolali dan langsung menuju Wisma Heritage tempat rombongan GB menginap. Sampai di loby ketemu dengan mas Djoko untuk pertama kalinya saat sedang ngobrol santai dengan Donny Fattah. Ternyata di rombongan GBCI Temanggung ikut pula Ecky Lamo (ex edane, el pamas) yang ingin menyaksikan konser GB.

Kolaborasi GBCI Temanggung dan GBCI Kalbar bersatu di bawah HUMA
ki-ka: Djoko Priambodo, Ecky Lamo, Adi S, Jack
Dari wisma saya bersama mas Djoko ke venue untuk berkoordinasi dengan panitia event supaya tidak ada kesulitan dalam mendampingi GB. Dan ternyata sudah masuk jadwal check sound, kami pun menunggu di venue. Awan gelap menghiasi langit saat dilakukan check sound dan akhirnya turun hujan lumayan lebat. Dalam hati saya berdoa semoga hujannya habis di sore ini saja supaya malam nanti saat konser berjalan dengan lancar. Selesai check sound rombongan GB diundang oleh Wakil Bupati Boyolali untuk hadir dalam acara selamatan dan doa bersama di pendopo Kabupaten. Selesai acara selamatan kami semua ditraktir mas Djoko makan siang di Semar Resto. Kemudian kami memisahkan diri dari rombongan GB dan istirahat sejenak di rumah saya.

suasana selamatan dan doa bersama
Sekitar pukul 19.00 kami berangkat menuju wisma Heritage untuk bergabung dengan rombongan GB. Di lobi wisma terlihat om Ian Antono tengah menikmati kopi sambil merokok. Langsung saja kami terlibat obrolan yang seru seputar musik dan God Bless sendiri. Sebagai seorang legenda sosok Ian Antono begitu humble dan obrolan kami terasa tanpa adanya jarak. Kemudian datang om Donny Fattah yang mengeluh sakit gigi. Dengan sigap mas Djoko keluar mencarikan obat penahan sakit gigi. Pukul 22.00 Rocky Antono sudah menginstruksikan kami untuk segera masuk mobil Elf dan berangkat menuju venue. Sebagai gambaran, saat malam tahun baru itu Pemda Boyolali membuat 4 titik panggung hiburan. Ada panggung dangdut, tembang kenangan, pop dan khusus rock di Alun-Alun Kidul menampilkan God Bless serta band-band lokal.



Sampai di venue terlihat puluhan ribu penonton sudah menyesaki area. Waktu kami stay di tenda back stage saat itu sedang tampil band dari Jakarta pimpinan Mando Grassrock. Sekitar pukul 23.00 di bawah langit yang cerah tiba saatnya GB naik venue. Di mulai dengan opening kemudian disambut suara keyboard Abadi Soesman dan disambung solo gitar Ian Antono yang begitu megah. Tanpa jeda intro Bla Bla Bla mengumandang di alun-alun dan disambut teriakan histeris puluhan ribu massa berbagai kalangan dan umur yang merindukan aksi legenda musik rock Indonesia ini. Sebagai catatan ini merupakan aksi panggung GB kali kedua di Boyolali setelah sebelumnya menghibur warga Boyolali dengan konsep akustik. 



Lagu kedua yaitu Musisi meluncur dengan didahului solo bass Donny Fattah yang khas, kembali massa berjingkrak-jingkrak seolah terhipnotis jagoan-jagoan rock tua ini. Tiga lagu berikutnya yaitu Selamat Pagi Indonesia, Menjilat Matahari dan Kehidupan dibawakan beruntun seolah-olah umur itu hanya angka begitu melihat aksi panggung para personil GB. Achmad Albar sejenak berkomunikasi dengan penonton sementara Ian Antono berganti gitar persiapan lagu akustik. Maka meluncurlah lagu-lagu Balada Sejuta Wajah, Syair Kehidupan dan Panggung Sandiwara. Puluhan ribu penonton membentuk koor massal saat dibawakan lagu-lagu tadi. 



Tak lama kemudian Ian Antono berganti gitar elektrik dan meluncurlah single Damai yang diambil dari album baru Cermin 7. Pesan yang disampaikan lagu tersebut sangat cocok sekali dengan tema malam itu yaitu Konser Indonesia Damai. Serigala Jalanan ditancap habis setelah itu, disusul berturut-turut Bis Kota dan sebuah lagu balada yang menjadi anthem GB yaitu Rumah Kita. Lagi-lagi koor massal menggema di area tersebut. 



Waktu menunjukkan jelang pukul 00.00 wib, host memasuki venue dan bersama-sama penonton melakukan countdown menuju tahun baru. Tahun baru tiba dengan disambut pesta kembang api yang cukup meriah. Tanpa menunggu ledakan-ledakan kembang api berhenti, lagu Semut Hitam meluncur disambut kemeriahan penonton. Selesai lagu Achmad Albar mengucapkan kata pamitan dan berfoto bersama penonton. Massa masih terlihat antusias akhirnya lagu tambahan yaitu Trauma dimainkan. Maka lagu itu merupakan penutup pentas aksi God Bless yang tak akan pernah dilupakan warga Boyolali dan sekitarnya.



Total 14 lagu dibawakan malam itu dengan sempurna. Kualitas seorang Achmad Albar sebagai frontman tidak diragukan lagi. Aksi panggung yang dibalut dengan lighting megah serta didukung sound berkekuatan sekitar 100.000 watt melengkapi suasana saat itu. Jangan dilupakan kehadiran Fajar Satritama sebagai drummer membuat musik GB makin garang dan lebih heavy. Selesai pentas rombongan kembali ke wisma, dan kami berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing.




Ini kali ketiga saya menyaksikan langsung konser God Bless, pertama tahun 1988, 2014 dan 2016. Dan memang God Bless memang pantas menyandang Living Indonesian Rock Legend. Semoga mereka selalu diberi kesehatan untuk terus berkarya dan berkarya teruntuk bangsa Indonesia.


all photos copyright 2016 AdiSulistyanto

Posting Komentar

1 Komentar

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)